Rabu, 01 Januari 2014

1. Esemka



     Esemka adalah produk mobil hasil rakitan siswa-siswa SMK yang bekerja sama dengan institusi dalam negeri dan beberapa perusahaan lokal dan nasional. Kandungan komponen lokal berkisar antara 50%-90%.

Sejarah Perjuangan Uji Emisi

     Setelah menempuh perjalanan dari Surakarta menuju Jakarta, maka pada tanggal 27 Pebruari 2012 mobil Esemka Rajawali melakukan Uji Emisi Euro-2 di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BMTP) Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kendaraan didiamkan selama 6 jam untuk mendinginkan mesin, oli dan air radiator, kemudian Uji Emisi dilakukan dan hanya memakan waktu 19 menit 45 detik dengan 'hasil' tidak ada masalah dan kendala apapun, walaupun demikian hasil rinci uji emisi secara resmi hanya bisa diumumkan oleh Dirjen Perhubungan Darat sebagai pemberi perintah. BMTP berada di bawah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki sertifikat internasional dan resmi

     Tanggal 16 Agustus 2012, merupakan tonggak keberhasilan Esemka, setelah melalui proses perbaikan, akhirnya berhasil melampaui nilai ambang batas Euro 2 dengan hasil CO = 1.544 g/km dan NOx+HC = 0,598 g/km

2. Ervina

     Evina adalah sebuah mobil listrik buatan Indonesia yang drancang oleh Dasep Ahmadi. Evina merupakan singkatan dari Electric Vehicle Indonesia. Mobil listrik ini diberi nama oleh direktur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yaitu Nur Pamudji. Karena pihak Ahmadi melalui PT Sarimas Ahmadi Pratama menggandeng PLN dalam pengembangan mobil listrik ini. Di sini PLN berperan sebagai penyedia infrastruktur bagi mobil listrik.

     Evina mampu dipacu hingga mencapai kecepatan maksimum 120 km/jam. Mobil ini direncanakan akan dipakai pada konferensi APEC ke-12 diBali, pada November mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian, Hatta Rajasa. Hatta Rajasa sendiri telah melakukan test drive terhadap evina dan menyebut mobil tersebut telah sempurna dan siap untuk dipergunakan.

3. Fin Komodo

     FIN Komodo adalah mobil nasional jenis Cruiser yang bisa digunakan sebagai kendaraan penjelajah (offroad). Disamping untuk misi penjelajah atau pengawasan, Fin Komodo juga dapat digunakan untuk mengangkut beban (barang bawaan) seberat 250 Kg, sehingga dapat juga berfungsi sebagai kendaraan utility. 

Kelebihan

     Disamping untuk misi penjelajah atau survey atau pengawasan, maka FIN Komodo juga dapat digunakan untuk mengangkut beban (barang bawaan) seberat 250 Kg, sehingga dapat juga berfungsi sebagai kendaraan utility.

     Kestabilan kendaraan ini pada medan offroad yang ekstrem tidak diragukan lagi, karena kami design dengan menggunakan perhitungan matematika persamaan keseimbangan yang akurat untuk setiap komponen dan manufaktur nya.

4. GEA

     GEA adalah merek mobil Indonesia yang dibuat oleh PT Inka (Industri Kereta Api). GEA merupakan singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif. Sumber tenaga GEA adalah Mesin Rusnas berkapasitas 640 cc. Mesin ini, dibuat oleh BPPT. GEA mampu dipacu sampai dengan 90 km/jam. Menurut perhitungan harga tahun 2009, jika satu mesin prototipe menghabiskan biaya sekitar Rp 50 juta, saat produksi percobaan (trial production) ongkosnya bisa ditekan hingga Rp 15 juta. Dengan konsep chip and fixture diperkirakan harganya bisa ditekan lagi menjadi Rp 8 juta per mesin. Diharapkan harga mobilnya Rp 20 juta dan harga mesinnya Rp 8 juta.

     Pasar pertama yang disasar adalah para pemilik angkutan umum, tapi tak tertutup juga jika diperuntukkan sebagai kendaraan pribadi.

5. Mobil Tawon

     Mobil Tawon merubakan mobil nasional yang diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya yang lokasi industrinya di Rangkasbitung - Banten.

     Dinamakan Tawon karena karena filosofinya, Tawon itu rajin bekerja, pagi-pagi sudah bekerja, selain itu, Tawon memiliki komunikasi yang sangat tinggi antar sesamanya, serta hanya mau bersarang di tempat yang bersih. Tawon pun menghasilkan produk yang berdayaguna seperti madu, serta dengan sengatnya, membuat Tawon tidak mudah diganggu.

6. Tucuxi

     Tucuxi atau "si Lumba-lumba" adalah sebuah mobil listrik produksi Indonesia yang masih dalam tahap "prototype". Desainer mobil ini seorang mantan karyawan pabrik mobil Chrysler di Amerika kelahiran Pacitan, Indonesia, Danet Suryatama. Ia juga merupakan pendiri dan pemilik pabrik mobil listrik ElektrikCar, LLC yang berada di Michigan, Amerika Serikat.

     Awalnya mobil listrik ini merupakan pesanan Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan. Beliau memesan mobil tersebut pada Danet Suryatama yang sebenarnya telah menciptakan mobil konsep tersebut pada tahun 2004 hingga 2008. Begitu mendapat tawaran dari Dahlan Iskan untuk mengembangkan mobil rancangannya itu, Danet langsung menyatakan kesanggupannya. Hasil riset yang telah dipatenkan itu ia boyong pulang kampung.

7. Timor

     Mobil ini dimaksudkan sebagai mobil nasional Indonesia, seperti Proton di negara Malaysia. Karenanya, mobil merk Timor dibebaskan dari pajak-pajak dan bea lainnya yang biasa dikenakan pada mobil-mobil lain yang dijual di Indonesia. Timor adalah kepanjangan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat, dan nama lengkap perusahaannya adalah Timor Putra Nasional. Perusahaan ini dimiliki oleh Tommy Soeharto, anak dari mantan presiden Soeharto. Setelah krisis ekonomi Asia yang menyebabkan Kia Motors pada tahun 1997 bangkrut (pada tahun 1998 dibeli oleh Hyundai), dan keruntuhan rezim Soeharto, maka proyek Timor juga ditutup.


Read more: http://ilhamblogindonesia.blogspot.com/2013/03/7-mobil-keren-buatan-indonesia.html#ixzz2n1iyLaE5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.