Kamis, 19 Desember 2013

Ini Alasan Windows 8.1 Bakal Digandrungi


Logo Windows 8.
KOMPAS.com — Windows 8.1 yang baru dirilis akhir Oktober lalu ternyata membawa angin segar bagi kalangan korporasi yang hendak beralih ke sistem operasi baru tetapi enggan lantaran perubahan interface pada Windows versi teranyar.
Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh Windows Business Group Head Microsoft Indonesia, Lucky Gani. Menurut dia, alasannya sederhana saja, berkaitan dengan perubahan kecil pada OS tersebut dibanding pendahulunya, Windows 8.

"Windows 8.1 bisa booting langsung ke desktop sehingga mirip dengan yang terdahulu (Windows 7 ke bawah). Enterprise suka karena change of management tidak terlalu susah," ujar Lucky, ketika ditemui seusai acara kunjungan Microsoft ke TK Islam Al-Azhar 22, Semarang, Selasa (17/12/2013).

Hal yang sekilas terdengar sepele itu, lanjut Lucky, berdampak positif karena karyawan mendapati bahwa Windows 8.1 rupanya familiar dengan sistem operasi yang selama ini dipakai di lingkungan perusahaannya. Transisi menuju sistem yang lebih modern pun berlangsung mulus.

"Tombol 'Start' itu pun kini kembali ke tempatnya semula sehingga user paham bahwa menu Start kini telah berganti menjadi 'Start Screen'. Beda dengan dulu ketika menu itu harus dimunculkan dari sisi layar," imbuh Lucky.

Windows 8 memang banyak dikritik lantaran sempat melenyapkan tombol Start yang sudah sangat akrab dengan pengguna Windows sejak belasan tahun yang lalu. Layar Start Screen baru yang menitikberatkan pada fungsi touch pun dinilai membuat bingung pengguna karena menambah lingkungan kedua di samping desktop tradisional.

Kini, dengan hadirnya Windows 8.1, Microsoft sedikit mengembalikan cara interaksi ke metode lama yang lebih familiar bagi pengguna Windows, yakni dengan menaruh kembali tombol Start di tempatnya semula (pojok kiri bawah layar) dan booting langsung ke desktop.

Alhasil, menurut Lucky, kalangan korporat yang selama ini masih ragu untuk memodernisasi sistem kantornya pun perlahan berubah menyambut Windows 8.1. Dia mencontohkan operator seluler Indosat yang pada awal November lalu meneken perjanjian kerja sama dengan Microsoft untuk mengadopsi Windows 8.1.

"Keuntungan yang mereka peroleh banyak, terutama dalam hal mobility karena dengan OS modern ini memungkinkan orang kerja di mana saja," pungkas Lucky.

sumber: KOMPAS.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.